Technical Metrics for Software, oleh Deden [5105 100 147]

Elemen kunci dari dari setiap proses rekayasa adalah pengukuran. Pengukuran digunakan untuk memahami atribut dari model yang kita ciptakan. Rekayasa perangkat lunak tidak didasarkan pada hukum fisik kuantitatif dasar seperti pengukuran-pengukuran absolute, erkayasa pereangkat lunak berusaha untuk menarik serangkaian pengukuran tak langsung yang membawa kepada metric yagn memberikan indikasi mengenai kualitas berbagai representasi perangkat lunak. Karena pengukuran and metric perangkat lunak tidaklah absolut maka keduanya sangat terbuka untuk diprdebatkan.

A. KUALITAS PERANGKAT LUNAK

1. Persyaratan perangkat lunak adalah dasar di mana kuailtas diukur. Kurangnya penyesuaian ke persyaratan berarti urangnya kualitas. Kualitas perangkat lunak termasuk pada atribut teknis model kode, analisis, dan desain. Model yagn memeperlihatkan kualitas yagn tinggi (di dalam hal teknis) akan membawa perangkat lunak yang memperlihatkan kualitas perangkat lunak yang tinggi dari titik pandang pelanggan.
2. Standar yang dispesifikasikan menentukan serangkaian kriteria pengembangan yang menuntun cara di mana perangkat lunak dierkayasa. Bila kriteria itu tidak dipenuhi maka kurangnya kuailtas akan terjadi.
3. Ada serangkaian persyaratan implisit yang sering tidak dicantumkan (ex. Maintainbilitas yang bagus). Bila perangkat lunak menyesuaikan dengan persyaratan eksplisit tetapi gagal dalam memenuhi persyaratan implisit maka kuaitas perangkat lunak itu perlu dicurigai.

B. KERANGKA KERJA UNTUK METRIK PERANGKAT LUNAK

1. Tantangan Metrik Teknis

Pengukuran perangkat lunak degnan metrik tunggal diharapkan dapat memberian pengukuran yang komprehensif terhadap kompleksitas perangkat lunak, akan tetapi meskipun ada banyak pengukuran kompleksitas yagn telah dibentuk selama ini masing – masing memberikan pandangan yang berbeda mengenai apa itu kompleksitas dan atribut-atribut system yagn menyebabkan kompleksitas.
Ada suatu kebutuhan yagn mengukur dan mengontrol kompleksitas perangkat lunak, dan ketika metric tunggal dari “metric kualitas” sulit ditemukan maka harus dimungkinkan untuk mengembangkan pengukuran terhadap atribut program internal yagn berbeda (misalnya modularitas, efektif, indepedensi fungsional dan atribut-atribut lain yag dibahas pada bab 13). Pengukuran – pengukuran dan metric yagn ditarik dapat sebagai indicator independent dari kualitas model desain dan analisis.
Menjadi tantangan juga bahwa sebenarnya seberapa valid metric perangkat lunak (metric taknis) kualitas dan produk eksternalnya jagnaka panjang dari system berbasi computer?
Masng-masing dari tantangan tersebut adala suatu penyebab untuk peringatan tetapi bukan alasan untuk meninggalkan metrik teknis, artinya pengukuran menajdi hal terpenting jika kualitas menjadi tujua utamanya.

2. Prinsip Pengukuran

Berikut adalah pentingnya kenapa kita perlu menggunakan sederetan metric teknis:
a. Membantu mengevaluasi model desain dan analisis
b. Memberiakn indikasi mengenai kompleksitas desain procedural dank ode sumber
c. Memfasilitasi desain dari pengujian yagn lebih efektif.

Sebelum kita lebih mengenal jauh teori –teori metric teknis penting untk lebih dulu memahami pengukuran dasar. Roche [ROC94] mengusulkan proses pengukuran yagn dapat ditandai dengan lima aktivitas:
a. Formulasi : derivasi dari pengukuran dan metrik perangkat lunak yang sesuai bagi representasi perangkat lunak yang sedang dipertimbangkan
b. Koleksi : mekanisme yagn digunakan untk mengakumulasi data yang diperlukan untuk menarik metric yagn diformulasikan.
c. Analisis : komputasi metric dan aplikasi dari peranti matematis
d. Interpretasi : evaluasi terhadap metrik yagn menghasilkan usaha untuk mendapatkan wawasan ke dalam kualitas representasi
e. Umpan Balik : rekomendasi yang ditarik dari interpretasi metrik teknis yang ditransmisikan ke tim perangkat lunak.

Prinsip – prinsip yagn dapat dihubungkan dengan formulasi metric teknis adalah:
· Sasaran pengukuran harus dibangun sebelum pengumpulan data dimulai
· Masing – masin gmetrik teknis harus ditentukan dengan cara yagn tidak ambigu
· Metrik harus ditarik berdasarkan teori yang berlaku untuk domain aplikasi (misalnya : metric untuk desain harus menggunakan konsep dan prinsip desain dasar, dan harus berusaha untuk bisa memberiakn indikasi kehadiran suatu indikasi yang dianggap perlu)
· Metrik harus disesuaikan untuk mengakomodasi produk dan proses yagn spesifik.

Meskipun formulasi adalah sebuah titik awal yagn kritis, koleksi dan analisis merupakan aktivitas yagn mengendalikan proses pengukuran. Berikut prnisip – prinsip Roche untuk aktivitas-aktivitas pengukuran perangkat lunak:
1. Setiap kali dimungkinakan, koleksi dan analisis harus diotomatisasi .
2. Teknik statistic yag berlaku harus diapliaksikan untuk membangun komuniaksi antara atibut-atribut prosuk internal dengan karakteristik eksternal (misalnya: Tingkat kompleksitas arsitektur dikorelasiakn dengan jumlah cacat yang dilaporkan dalampenggunaan produksi)
3. Pedoman dan rekomendasi yang interpretatif harus dibangun bagi masing-masing metric.

3. Atribut Metrik Perangkat Lunak

Ratusan metrik telah diusulkan untuk perangkat lunak computer, tetapi tidak semuanya memberikan dukungan yang praktis bagi perekayasaan perangkat lunak. Banyak permintaan pengukuran perangkat lunak yagn kompleks, yagn lain sangat isoteris sehingga beberapa professional dunia banyak berharap bisa memahami mereka dan yang lainnya menyalahgunakan gagasn intuitif dasar apakah sebenarnya perangkat lunak berkualitas tinggi itu?
Ejiogu mendefinisikan serangkaian atribut yang harus dicakup oleh metric perangkat lunak yagn efektif. Metrik dan pengukuran terhadapnya seharusnya memeuhi hal – hal berikut ini:
– Sederhana dan dapat dihitung : Harus sangat mudah untuk memahami dan mempelajari bagaimana menggunakan metric tersebut, dan perhitungannya tidak boleh menghasilkan banyak kerja dan waktu
– Persuasif secara empiris dan intuitif : Metrik tersebut harus memenuhi gagsan intuitif perekayasaan mengenai atribut produk yagn dipertimbangkan. (misalnya : metrik yang mengukur kohesi modul harus bertambah nilainya dan tingkat kohesinya)
– Konsisten dan obyektif : Metrik terserbut harus selalu memberika hasil yagn tidak ambigu. Pihak ketiga yagn independen harus dapat memperoleh nilai metric yang sama dengan mengunakan informasi yang sama tentang perangkat lunak tersebut.
– Konsisten dalam pemakaian unit dan dimensinya : Komputasi matematis dari suatu metric harus menggunakan pengukuran yang tidak menyebabkan kombinasi unit yang aneh. Contohnya memperbanyak jumlah orang dalam tim proyek dengan variable bahasa pemrograman di dalam program, menghasilkan campuran unit yang tidak wajar dan tidak persuasive intuitif
– Tidak tergantung pada bahasa pemrograman : Metrik harus didasarkan pada model analisis, model desain, atau struktur program itu sendiri. Mereka tidak boleh tergantung pada tngkah laku yang aneh dari tingkah laku bahasa pemrograman atau semantiknya
– Mekanisme yang efektif bagi umpan balik yagn berkualitas : Metrik tersebut harus memberi perekayasaan perangkat lunak informasi yagn dapat membawa kepada produk akhir yang berkualitas tinggi

C. METRIK UNTUK MODEL ANALISIS

Usaha teknis pada rekayasa perangkat lunak dimulai dengan pembuatan model analisis. Pada tahap inilah persyaratan ditarik dan dasar bagi desain dibangun sehingga metric teknis yang memberikan wawasan ke dalam kualitas model analisis dapat diperoleh

1. Metrik Berbasis Fungsi

Metrik Function Point (FP) dpat digunakan sebagai alat prediksi ukuran suatu system yang akan di dapat dari model analisis. Untuk menengembangkan kegunaan metric FP didalam konteks ini dapat kitalihat pada gambar dibawah

deden1
Bagian model analisis untuk perangkat lunak safe home

Fungsi diatas mengatur interaksi pemakai untuk mengaktivasi / deactivasi system dengan security password dan fungsi untuk menampilkan sederetan pesan yagnmenyarankan san mengirimkan sinyal control yang sesuai dengan berbagai komponen system keamanan.
Diagram aliran data dievaluasi untuk menentukan pengukuran kunci yagn diperlukan untuk penghitungan metric function point :
– jumlah user point
– jumlah user output
– jumlah user inquiry
– jumlah file
– jumlah interface eksternal

1. Metrik Bang

Matrik Bang dapat digunakan untuk mengembangkanindikasi ukuran perangkat lunak yang akan diimplementasikan sebagai akibat dari model analisis. Matrik Bang adalah indikasi ukuran system yang tidak tergantung pada ukuran system. Untk menghitung metric bang, perekayasa perangkat lunak harus leih dulu mengevaluasi serangkaian primitive – elemen model analisis yagn tidak dibagi – bagi lebih lanjut pada tingkat analisis. Primitiv ditentukan dengan mengevaluasi model analisis dengan mengembangkan perhitungan untuk item-item berikut ini:
Primitive fungsional (FuP). Transformasi gelembung yang muncul pada tingkat terendah diagrm alir data.
Elemen Data (DE). Atribut suatau objek data, elemen data bukanlah gabungan data dan muncul pada kamus data
Object (OB).
Hubungan (RE). Jumalah keadaan yang dapat diobservasi oleh pemakai dalam diagram transisi keadaan.
Keadaan (TR). Jumlah transisi keadaan dalam diagram transisi keadaan

Sebagai tambahan untuk enam hal tersbut, hitungan tambahan ditentukan untuk :
– Modified manual function primitive (FuPM). Fungsi – fungsi yagn berada diluar batas system dan harus dimodifikasi untuk mengakomodasi system baru
– Input Data element. Elemen-elemen data yang merupakan input ke system
– Output Data Element. Elemen-elemen data yagn merupakan output ke system
– Retained Data Element. . Elemen-elemen data yang disimpan ke system
– Data Tokens. Token data yagn berada pada batas fubgsional ke i
– Relationship Connection. Hubungfan yang menghuubungkan ke dalam model data lainnya

2. Metrik Untuk Kualitas Spesifikasi

Daftar karakteristik yang dapat digunakan untuk memperkirakan kulitas model analisis dan spesifikasi peralatan yang sesuai : kukhususan (kurangnya ambiguitas), kelengkapan, kebenaran, understandabilitas, verifiabilitas, konsistensi internal dan eksternal, kemampuan pencapaian, keringkasan, kemampuan penelusuran, kemampua modifikasi, ketelitian dan reusabilitas

B. METRIK UNTUK MODEL DESAIN

Metrik desain untuk perangkat lunak computer, seperti metric perangkat lunak yagn lain, tidaklah sempurna. Perdebatan terus berlanjut mengenai kehandalan metric dan bagaiman metric seharusnya diaplikasikan. Banyak pakar memperdebatkan bahwa diperlukan eksperimen lebih lanjut sebelum pengukuran desain dapat dilakukan.

1. Metrik desain Tingkat Tinggi

Metrik ini berfokus pada karakteristik arsietktur program dengan tekanan pada struktur arsitektur serta keefektifan modul. Metrik-metrik tersebut adalah black – box dalam hal bahwa mereka tidak membutuhkan pengetahuanapapun mengenai kerja inti suatu modul tertentu dengan system.

2. Metrik desain Tingkat Komponen

Metrik desain tingkat komponen berfokus pada kerakteristik internal dari komponen perangkat lunak dan mencakup pengukuran kohesi, perangkaian, dan kompleksitas modul.
Metrik yang direpresentasikan pada bagian ini adalah glass-box dalam hal bahwa metric membutuhkan pengetahuan kerja inti dari modul yagn dipertimbangkan. Metrik desain tingakt komponen dapat diaplikasikan begtu desain procedural dikembangkan. Secara alternatif metric dapat ditunda sampai kode sumber data diperoleh.

Matrik Kohesi
Sekumpulan metric yagn dapat memberikan indikasi mengenai tingakt kohesi sebuah modul.
Metrik ini dapat didefinisikan dalam lima konsep pengukuran:
– Data Silce : adalah perjalanan balik melalui suatu modul yang mencari niali-nilai data yang mempengaruhi lokasi modul dimana perjalanan itu dimulai. Baik program slice (yagn berfokus pada statemen dan kondisi) maupun data slice dapat ditentukan.
– Data Tokens : Variabelyagn ditentukanuntuk sebuah modul dapat ditentukan sebagai data tokens untuk modul itu
– Glue Tokens : Himpunan data token yagn berada pada satu data slice atau lebih
– Superglue Tokens : Data token yang umum bagi setiap data slice pada sebuah modul
– Stickiness : Kelengketan relative dari suatu glue token berbanding lurus dengan sejumlah data slice yagn mengikatnya

Matrik Kompleksitas
Berbagai metric perangakt lunak dapat dihitung untuk mentukan kompleksitas aliran control program. Beberapa dari mereka didasarkan pada representasi yang disebut grafik alir. Graik adalah representasi yagn terdiri dari garis (link, edge) dan simpul. Bila edge ini diarahkan maka gerfik ini menjadi grafik terarah.

3. Metrik Desai Interface

Dalam metric ini kesesuaian layout sebagai metric desain yang signifikan untuk interface manusia mesin. GUI tipical menggunakan entitas layout, grafik, ikon, teks, menu, window dan sebagainya untuk membantu pemakai menyelesaian tugas – tugas. Pemakai harus bergeak dari entitas layout satu ke entitas layout selanjutnya. Posisi relative dan absolut adri masing – masing entitas layout , frekuensi dimana dia digunakan, dan biaya transisi dari entitas layout satu ke entitas layout selanjutnya, kesemuanay akn memberikan kontribusi pada kesesuaian interface.

1 Tanggapan to “Technical Metrics for Software, oleh Deden [5105 100 147]”


  1. 1 5104100010 Juni 22, 2007 pukul 3:20 am

    Keren … berisi banget
    Mudah2an bisa kita aplikasikan


Tinggalkan komentar




Arsip

RSS Indonesia Travel Guide

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

RSS Music Info Online

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.